BERITABANJARMASIN.COM - Santer pemberitaan mengenai kejadian di Papua, memantik diskusi para pemuda dari Cipayung Plus Kota Banjarmasin bersama Ikatan Mahasiswa Papua Kalsel. Mereka melakukan Diskusi Publik bertajuk "Merawat Persatuan Dalam Bingkai Kebhinekaan" bertempat di Angkringan Fascho Banjarmasin (24/8/2019) malam.
Cipayung plus Banjarmasin terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII); Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM); Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI); Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI); Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ; Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
; Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia
(HIKMAHBUDHI) dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).
Adapun Narasumber dalam kegiatan ini adalah Tokoh Kepemudaan Kalsel yakni Muhazir Fanani, Imam Satria Jati, dan Barbital Windy Prasetyo.
Dalam penuturannya Muhazir Fanani mengimbau kepada pemuda sebagai generasi penerus bisa menjadi ujung tombak dapat merealisasikan hidup berbangsa dan bernegara yang rukun.
Dimana kata ia, dalam bangsa yang besar menjalin persatuan dan kesatuan antara ras, suku dan agama yang berbeda-beda itu perlu perjuangan dan telah disatukan dalam Kebhinekaan Pancasila. Meskipun ada saja Oknum-oknum yang bisa mencederai persatuan ini selama setiap insan yang mengaku berbangsa Indonesia harusnya bisa tetap mempertahankan hidup dalam harmonisasi dan tidak Membeda- bedakan antara satu dengan yang lainnya. "Kita berharap Kota Banjarmasin bisa menjadi Baramoter bagi daerah daerah lainnya memberikan rasa aman dengan kehadiran masyarakat papua," paparnya.
Sementara itu, Perwakilan Cipayung Plus Laili Masruri mengemukakan pihaknya siap mengawal bagi para pendatang di Daerah-daerah ke Banjarmasin khususnya Papua untuk dapat hidup dengan rasa damai dan aman. Disamping itu Ridho AGD berharap agar kasus yang menimpa mahasiswa Papua di daerah lain, polisi sebagai aparat keamanan bisa lebih profesional dan melakukan investigasi yang mendalam. "Agar tidak melebar ke Daerah-daerah lainnya khususnya Kota Banjarmasin dan merasa aman bagi Mahasiswa Papua itu sendiri," ujar anggota yang tergabung dalam Cipayung Plus ini.
Menyikapi diskusi ini Mahasiswa Papua, Spenyel Ronald Jefry Urbon mengungkapkan rasa senangnya dengan dibukanya diskusi publik ini. "Dengan hal ini kami merasa dihargai dan hubungan kami dengan warga Kalsel khususnya Mahasiswa bisa terjalin lewat pertemuan ini," ujarnya.
Mengenai pernyataan sikap oleh Cipayung Plus ia mengungkapkan upaya yang telah diambil adalah sebagai bentuk nyata perlindungan mahasiswa papua Kalsel. "Terimakasih apa yang disampaikan Tokoh-tokoh pemuda ini, tidak hanya tugas aparat kemananan saja mereka juga siap memberikan rasa tentram dalam hidup bersama di banua Kalsel ini," terang mahasiswa ULM Fakultas FKIP tersebut. (maya/sip)
Posting Komentar